Tidak Ada Perkawinan yang Abadi
Halo Pembaca Setia, dalam kehidupan perkawinan, terkadang suatu hal yang tidak diinginkan terjadi, yaitu perceraian. Perceraian merupakan kondisi dimana pasangan suami istri tidak lagi bisa hidup bersama dan memutuskan untuk berpisah secara hukum. Meskipun perceraian bukanlah hal yang diinginkan, namun terkadang kondisi ini harus dilakukan untuk menghindarkan kerusakan yang lebih besar pada keluarga. Namun, proses pengurusan perceraian di pengadilan agama bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses ini, sehingga dalam artikel ini akan dibahas secara mendetail mengenai cara mengurus perceraian di pengadilan agama.
Kelebihan Dalam Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
Setiap proses pasti selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam mengurus perceraian di pengadilan agama, terdapat beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Tidak Diperlukan Muatan Pembuktian yang Berat
Salah satu kelebihan dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah tidak diperlukan muatan pembuktian yang berat. Dalam proses mengurus perceraian di pengadilan agama, pihak yang ingin bercerai hanya perlu menyampaikan alasan-alasan atau dasar hukum yang kuat untuk mengajukan perceraian. Tanpa perlu membuktikan secara nyata dalam bentuk bukti-bukti yang kuat. Namun demikian, alasan atau dasar hukum yang kuat yang disampaikan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku di pengadilan agama.
2. Proses Lebih Cepat Dan Murah
Selain tidak diperlukan muatan pembuktian yang berat, kelebihan lain dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah proses yang lebih cepat dan murah. Dalam mengurus perceraian di pengadilan agama, biaya yang dikeluarkan relatif murah dibandingkan dengan mengurus perceraian di pengadilan negeri. Selain itu, proses perceraian di pengadilan agama juga lebih cepat dibandingkan dengan pengadilan negeri. Hal ini dikarenakan pengadilan agama memiliki kewenangan yang lebih khusus dalam mengurus perkara perceraian.
3. Kewenangan Hakim Agama yang Mumpuni
Kelebihan lainnya dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah kewenangan hakim agama yang mumpuni. Pengadilan agama merupakan pengadilan khusus yang memiliki hakim agama yang mempunyai kompetensi dan keahlian dalam mengurus perkara-perkara yang berkaitan dengan hukum agama. Sehingga pengadilan agama dapat memberikan kepastian dan keadilan yang lebih dalam menyelesaikan suatu perkara perceraian.
4. Kekhawatiran Lebih Kecil Terhadap Diskriminasi
Berdasarkan data dari Kementerian Agama, bahwa pada tahun 2020 terjadi sekitar 11.926 perkara perceraian di pengadilan agama seluruh Indonesia. Dalam mengurus perceraian di pengadilan agama, kekhawatiran akan diskriminasi terhadap pasangan yang cerai yang tidak seagama akan lebih kecil. Sebab, hakim agama akan mengacu pada hukum agama yang berlaku, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih adil terhadap kedua belah pihak.
5. Terdapat Mediasi
Selain keempat kelebihan di atas, mengurus perceraian di pengadilan agama juga memiliki kelebihan lain, yaitu proses mediasi. Dalam proses mediasi, terdapat upaya untuk menyelesaikan masalah perceraian antara pasangan suami istri melalui perantara atau mediator. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk mencari jalan keluar yang baik tanpa harus melalui proses persidangan yang panjang.
6. Peraturan Lebih Fokus pada Keluarga
Proses mengurus perceraian di pengadilan agama juga lebih fokus pada keluarga. Hal ini dikarenakan hukum agama Islam menempatkan keluarga sebagai institusi pertama dan terpenting dalam membentuk individu dan masyarakat. Sehingga dalam menyelesaikan perkara perceraian, terdapat upaya untuk memastikan kebaikan dan kemaslahatan keluarga yang akan terhindar dari efek buruk perceraian.
7. Proses Lebih Tenang dan Terkendali
Proses mengurus perceraian di pengadilan agama lebih tenang dan terkendali. Dalam proses persidangan, hakim agama cenderung lebih mengutamakan suasana persidangan yang tenang dan terkendali. Dalam suasan ini, kedua belah pihak juga dapat saling bicara dan mencari solusi yang terbaik untuk masalah perceraian yang terjadi.
Kekurangan Dalam Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
Terkait dengan kelebihan, mengurus perceraian di pengadilan agama juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1. Melalui Proses Mediasi
Proses mediasi atau perundingan adalah salah satu tahapan yang harus dilalui dalam mengurus perceraian di pengadilan agama. Perundingan ini seringkali memakan waktu yang cukup lama. Selain itu, tidak jarang proses perundingan tidak berhasil. Sehingga memerlukan persidangan untuk mengambil keputusan.
2. Tidak Semua Kasus Bisa Dilayani Oleh Pengadilan Agama
Salah satu kekurangan dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah tidak semua kasus dapat dilayani oleh pengadilan agama. Pengadilan agama memiliki kewenangan dalam mengurus perkara perilaku perkawinan, perceraian, warisan, mahar dan wasiat yang berkaitan dengan hukum Islam. Namun, jika perkara tersebut tidak berkaitan dengan hukum Islam, maka masuk dalam ranah hukum positif.
3. Pengadilan Agama Dapat Dipengaruhi Oleh Otoritas Agama
Dalam beberapa kasus, pengadilan agama dapat dipengaruhi oleh otoritas agama. Terkadang, berdasarkan keputusan pengadilan agama, putusan tersebut dapat direvisi oleh otoritas agama dalam hal menyangkut dengan masalah keagamaan.
4. Keterbatasan dalam Menentukan Hak Asuh Anak
Salah satu kasus yang umum dialami dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah keterbatasan dalam menentukan hak asuh anak. Biasanya, dalam pengadilan agama, hak asuh anak diberikan kepada ibu sampai anak tersebut berusia 12 tahun. Kemudian, hak asuh anak akan diberikan kepada ayah sampai ia berusia 18 tahun. Hal ini dapat merugikan ibu dalam menentukan pengasuhan anak mereka.
5. Tidak Ada Jaminan Keputusan Yang Final
Terakhir, kekurangan dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah tidak ada jaminan keputusan yang final. Meskipun telah dikenakan putusan oleh hakim agama, namun putusan tersebut dapat disanggah dengan mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi.
Tabel Informasi Cara Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
Langkah-Langkah | Informasi Detail |
---|---|
Langkah 1 | Mendatangi dan mengambil nomor antrian di kantor Pengadilan Agama terdekat |
Langkah 2 | Membawa surat asli nikah dan sertifikat cerai |
Langkah 3 | Mendapatkan konsultasi dari pengacara atau petugas Humas Pengadilan Agama tentang prosedur dan persyaratan pengajuan perceraian |
Langkah 4 | Mengajukan permohonan perceraian dengan mengisi formulir dan menyampaikan dokumen pendukung |
Langkah 5 | Menyelesaikan proses mediasi jika diperlukan |
Langkah 6 | Mendapatkan keputusan perceraian dari hakim agama |
Langkah 7 | Menyelesaikan administrasi dan pembayaran biaya administrasi perceraian |
13 FAQ tentang Cara Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
1. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengurus perceraian di pengadilan agama?
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengurus perceraian di pengadilan agama adalah Surat Nikah asli, KTP, dan Surat Cerai (jika ada).
2. Apakah harus menggunakan jasa pengacara dalam mengurus perceraian di pengadilan agama?
Tidak harus, namun bisa mengonsultasikan terlebih dahulu kepada pengacara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara mengurus perceraian di pengadilan agama.
3. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan perceraian di pengadilan agama?
Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dibandingkan mengurus pengadilan negeri, biaya antara Rp 1,5 juta – Rp 3 juta di Jakarta.
4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengurus perceraian di pengadilan agama?
Waktu yang dibutuhkan tergantung dari berbagai faktor, tetapi sekitar 2-4 bulan.
5. Apa saja dasar hukum yang membolehkan suatu perkawinan dapat bercerai?
Dalam hukum Islam, terdapat beberapa dasar hukum yang membolehkan perkawinan dapat bercerai, yaitu khulu, talak, dan fasakh.
6. Apa itu mediasi dalam pengurusan perceraian di pengadilan agama?
Mediasi adalah upaya untuk menyelesaikan masalah perceraian antara pasangan suami istri melalui perantara atau mediator untuk mencari jalan keluar yang baik tanpa harus melalui proses persidangan yang panjang.
7. Apa saja hal yang termasuk dalam administrasi pengurusan perceraian di pengadilan agama?
Administrasi pengurusan perceraian di pengadilan agama meliputi isi formulir dan pembayaran biaya administrasi.
8. Apa yang harus dilakukan jika hasil putusan pengadilan agama tidak sesuai dengan harapan?
Bisa mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi.
9. Bagaimana posisi anak dalam pengurusan perceraian di pengadilan agama?
Hak atas anak dalam pengurusan perceraian di pengadilan agama ditentukan oleh hakim agama sesuai dengan kepentingan dan kemaslahatan anak.
10. Apa saja dampak negatif dari pengurusan perceraian di pengadilan agama bagi anak?
Gangguan kejiwaan, terlambat melakukan keperluan sehari-hari, ketergantungan, trauma dan kehilangan kebahagiaan.
11. Apa saja dasar hukum bagi anak dalam pengurusan perceraian di pengadilan agama?
Inpres Nomor 1 Tahun 1997, Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, dan Pasal 19 Undang-Undang No. 35 Tahun 2014.
12. Siapa saja yang dapat mengikuti sidang mediasi dalam pengurusan perceraian di pengadilan agama?
Selain pasangan suami istri, sidang mediasi juga dihadiri perwakilan keluarga dari masing-masing pihak dan mediator.
13. Kemana mengajukan permohonan perceraian bila tidak ada Pengadilan Agama di kota?
Bisa mengajukan permohonan perceraian di Pengadilan Negeri dengan syarat perkawinan telah terdaftar dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Negeri.
7 Kesimpulan yang Mendorong Pembaca Melakukan Action
1. Terdapat Kelebihan dalam Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
Terdapat beberapa kelebihan, seperti proses cepat dan murah, serta kewenangan hakim agama yang mumpuni. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mengurus perceraian di pengadilan agama patut dipertimbangkan.
2. Terdapat Kekurangan dalam Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
Tidak semua kasus dapat dilayani oleh pengadilan agama. Selain itu, pengadilan agama juga dapat dipengaruhi oleh otoritas agama. Namun, selama alasan pengajuan cerai sesuai dengan hukum agama Islam, maka proses pengurusan perceraian di pengadilan agama patut dipertimbangkan secara serius.
3. Proses Dalam Mengurus Perceraian di Pengadilan Agama
Terdapat beberapa tahapan dalam mengurus perceraian di pengadilan agama, y