Subscribe to Updates
Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.
- Aplikasi Android Download MP3 dari Youtube
- Aplikasi Android Download Lagu di Smule
- Cara Download Aplikasi Android di PC
- Chris Feng: Tokoh di Balik Melejitnya Shopee dan Ekspansi Sea Group
- Cara Download Aplikasi Android Berbayar Menjadi Gratis Melalui PC
- Cara Download Aplikasi Android Berbayar Menjadi Free
- Cara Download 2 Aplikasi BBM di Android
- Cara Daftar Kartu Indosat Pakai KTP dengan Mudah
Author: Rafi Candra
Mendengarkan musik adalah cara sederhana untuk melepas penat. Hampir semua jenis lagu, baik yang baru maupun lama, bisa ditemukan di YouTube, platform video terbesar di dunia. Sayangnya, aplikasi YouTube resmi tidak menyediakan opsi download dalam format MP3. Oleh karena itu, banyak pengguna Android mencari aplikasi khusus yang bisa membantu mengunduh dan mengonversi video YouTube menjadi file audio. Artikel ini akan membahas alasan mengapa aplikasi khusus diperlukan, apa saja keunggulannya, serta daftar aplikasi Android populer untuk download MP3 dari YouTube. Dengan begitu, kamu bisa memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, baik untuk kecepatan, kualitas suara, maupun kemudahan penggunaan. Mengapa Harus Pakai…
Smule adalah aplikasi karaoke online yang sangat populer di kalangan pengguna Android maupun iOS. Dengan jutaan unduhan di seluruh dunia, aplikasi ini menghadirkan pengalaman bernyanyi solo, duet, hingga grup, sekaligus memungkinkan rekaman dibagikan ke komunitas global. Popularitasnya semakin meningkat karena Smule tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga wadah untuk menyalurkan bakat musik secara digital. Namun, salah satu keterbatasan yang sering dirasakan pengguna adalah tidak tersedianya fitur download gratis untuk semua lagu, sehingga banyak orang mencari cara alternatif untuk menyimpan rekaman favorit mereka. Pada artikel ini, kita akan membahas cara terbaru dan terlengkap untuk download lagu dari Smule menggunakan perangkat…
Chris Zhimin Feng adalah nama yang identik dengan transformasi digital di Asia Tenggara. Sebagai CEO Shopee dan kini Presiden Sea Group, kontribusinya telah membentuk wajah e-commerce dan fintech di kawasan ini. Artikel ini mengupas perjalanan karier, strategi bisnis, serta pengaruh Feng dalam membangun kerajaan digital regional. Awal Kehidupan dan Pendidikan Chris Feng lahir pada Desember 1982 di Singapura. Ia merupakan penerima beasiswa penuh dari pemerintah Singapura dan menempuh pendidikan S1 di National University of Singapore (NUS), jurusan Ilmu Komputer. Lulus dengan predikat First Class Honors, Feng melanjutkan studi ke Stanford University dalam bidang Management Science and Engineering. Karier Awal: Konsultan…
Menjelang ulang tahunnya yang ke-8, Binance memperkenalkan UI Refined, tampilan baru aplikasi mereka yang kini didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Lewat pembaruan ini, pengguna Binance kini bisa mengatur sendiri tampilan aplikasi sesuai kebutuhan dan kebiasaan masing-masing—dari trader pemula hingga profesional. Tampilan yang Bisa Disesuaikan Sendiri Lewat fitur terbaru ini, halaman depan aplikasi Binance kini bisa diatur dengan bebas. Pengguna dapat menambahkan, memindahkan, atau mengubah ukuran berbagai widget hanya dengan sistem drag and drop. Ingin fokus ke pergerakan pasar? Atau lebih tertarik memantau sosial media kripto? Semuanya bisa disusun sesuai selera dan prioritas masing-masing. Smart Widget yang Lebih Relevan Binance juga…
Pada WWDC 2025, Apple mengumumkan perubahan besar dalam cara mereka menamakan sistem operasi: iOS, macOS, iPadOS, watchOS, tvOS, dan visionOS kini menggunakan angka tahun berikutnya sebagai versi—seperti “iOS 26”, “macOS Tahoe 26″—alih-alih angka internal atau nama kode terdahulu. Sejarah Singkat Penamaan OS Apple Awalnya, macOS (dulu OS X) menggunakan angka berturut-turut sejak versi 10. Lama setelah itu, iOS mulai dari iPhone OS, berlanjut ke iOS 18 di 2024. watchOS dan tvOS punya versi sendiri, sementara visionOS memulai dari angka kecil karena baru dirilis tahun 2023. Konflik dan Kebingungan Akibat Penamaan Lama Setiap OS punya versi berbeda tanpa sinkronisasi—misalnya iOS 18, watchOS 12, visionOS 2—menyebabkan kebingungan pengguna dan…
WWDC selalu menjadi panggung utama Apple untuk memamerkan visi masa depan mereka. Namun, gelaran WWDC 2025 menghadirkan reaksi yang beragam. Di satu sisi, Apple memperkenalkan desain antarmuka baru, memperluas integrasi AI, dan memperkuat pengalaman lintas perangkat. Di sisi lain, tidak sedikit pihak yang menyebut event ini sebagai tanda bahwa Apple mulai kehilangan arah inovasi. Lantas, apakah WWDC 2025 benar-benar mencerminkan inovasi? Ataukah justru menjadi momen awal dari kemunduran Apple? Inovasi Desain: Liquid Glass yang Visual, Tapi Bukan Revolusioner Apple memperkenalkan desain “Liquid Glass” yang menjadi bahasa visual baru di seluruh ekosistemnya—dari iOS 26, iPadOS 26, macOS “Tahoe”, hingga visionOS 2.…
Di tengah persaingan sengit di dunia kecerdasan buatan (AI), Apple akhirnya menunjukkan langkah lanjutan dalam strategi mereka lewat WWDC 2025. Meskipun istilah “Apple Intelligence” bukan hal baru—pertama kali diperkenalkan pada WWDC 2024—tahun ini Apple menghadirkan sejumlah peningkatan dan integrasi yang lebih luas ke dalam sistem operasinya. Pertanyaannya: apakah peningkatan ini cukup untuk mengejar Google, Microsoft, OpenAI, dan kompetitor lainnya? Atau Apple masih terlalu tertinggal dalam perlombaan AI global? Apple Intelligence: Bukan Fitur Baru, Tapi Kini Lebih Luas Apple Intelligence adalah pendekatan Apple terhadap AI yang mengutamakan privasi, efisiensi, dan integrasi menyeluruh ke dalam ekosistem perangkat mereka. Sejak 2024, fitur ini…
Dari seluruh pengumuman di WWDC 2025, salah satu yang paling banyak menyita perhatian adalah pembaruan besar untuk iPad. Dengan iPadOS 26, Apple akhirnya menjawab tuntutan banyak pengguna yang menginginkan iPad bisa menjadi pengganti laptop sesungguhnya. Baik dari sisi multitasking, performa, maupun pengalaman pengguna, iPad kini terlihat semakin matang dan siap naik kelas. Lalu, apa saja yang membuat iPad jadi bintang dalam ajang WWDC tahun ini? Fitur Multitasking yang Lebih Fleksibel Selama bertahun-tahun, iPad mendapat kritik karena keterbatasan dalam hal multitasking. Apple tampaknya mendengarkan. iPadOS 26 hadir dengan sistem multitasking baru yang jauh lebih fleksibel dan terasa seperti desktop experience. Floating…
Apple memperkenalkan Liquid Glass sebagai pendekatan desain baru di seluruh ekosistemnya, mulai dari iOS 26, iPadOS, macOS “Tahoe”, hingga visionOS. Sekilas, tampilannya mengingatkan kita pada tren desain lama bernama Glassmorphism yang sempat populer di awal 2020-an. Namun kali ini, Apple tampaknya membawa pendekatan yang lebih matang, fungsional, dan menyatu dengan pengalaman pengguna. Sekilas Tentang Glassmorphism Glassmorphism adalah gaya desain antarmuka yang mengandalkan efek blur transparan, lapisan kaca buram, dan pencahayaan semi-neon. Populer sekitar tahun 2020–2022, gaya ini banyak digunakan dalam UI aplikasi modern seperti Microsoft Fluent, Neumorphism, dan juga sempat muncul di widget iOS 14. Sayangnya, tren Glassmorphism dengan cepat…
WWDC biasanya menjadi momen penting bagi Apple untuk menarik perhatian investor dan menaikkan nilai saham perusahaan. Namun, situasi berbeda terjadi pada WWDC 2025. Meski Apple memperkenalkan banyak fitur baru, termasuk desain Liquid Glass dan Apple Intelligence, saham perusahaan justru mengalami penurunan setelah acara berlangsung. Saham Apple Turun 1,5% Setelah Keynote Pada tanggal 9 Juni 2025, Apple menggelar konferensi WWDC yang sudah sangat dinanti. Saham Apple sempat stagnan sebelum acara dimulai. Namun, begitu para eksekutif Apple mulai naik ke panggung untuk mempresentasikan inovasi terbaru mereka, saham AAPL langsung menunjukkan tren menurun. Hingga penutupan pasar hari itu, saham Apple tercatat turun sebesar…